Cat adalah suatu cairan yang dipakai untuk melapisi permukaan satu bahan dengan tujuan memperindah, memperkuat, dan melindungi bahan tersebut. Cat adalah unsur yang penting untuk menutupi bagian luar bangunan atau benda lain.
Untuk mengaplikasikan cat pada media dapat di lakukan dengan berbagai cara antara lain: diusapkan, dilumurkan, dikuas, disemprotkan atau dicelupkan.
Cat juga memiliki kandungan tertentu dan juga pigmen yang akan menimbulkan warna serta unsur bahan pelarut yang akan melarutkan untuk menjadi bahan cairan. Larutan ini memiliki bentuk cair dan terbagi menjadi dua jenis larutan yaitu larutan solvent ( solvent base) atau larutan air ( water based). Kedua jenis tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing tergantung dengan kebutuhan dan bagaimana seorang dalam mengaplikaskan produk dengan cat.
Mari kita pelajari lebih mendalam tentang cat water based dengan cat solvent based.
Cat water based membutuhkan air dalam proses pelarutnya. Cat ini menggunakan bahan-bahan yang ramah lingkungan dan kandungan VOC dalam cat water based sangat sedikit.
Apa sih VOC itu? VOC adalah Volatile Organic Compound bisa juga diartikan sebagai senyawa organik yang mudah menguap. VOC banyak ditemukan pada produk bahan bangunan seperti cat. bahan yang mengandung VOC penyebabkan bau yang menyengat pada saat cat baru dibuka. Cat water based bertolak belakang dengan cat solvent. Bahan yang digunakan adalah air sehingga rendah VOC, untuk masalah bau cat water based tidak memiliki bau yang menyengat baik ketika saat kaleng dibuka hingga setelah selesai proses aplikasi. Cat water based belum sepopuler cat solvent based dikarenkan harga cat water based jauh lebih mahal dibandingkan cat solvent based. Jenis cat water based sebenarnya sudah sangat populer di AS dan Uni Eropa karena dianggap lebih aman.
Sedangkan cat solvent based merupakan jenis cat yang umum dipakai oleh masyarakat di indonesia. Cat berpelarut organik ini sering kali menggunakan thinner, spiritus atau minyak untuk melarutkan. Kelebihan dari jenis cat ini adalah daya tahannya lebih lama dibandingkan cat water based. Cat solvent based menggunakan pelarut seperti Thinner A, Thinner A Special, dan Thinner B.
Setelah kita mengetahui tentang cat solvent based dan cat water based mulai dari pengertian, kelebihan dan kekurangan dari masing-masing. Aplikasi cat water based sangat disarankan untuk: finishing mainan anak dari kayu, finishing alat makan food grade. Tetapi untuk kriteria ini, produk cat water based tak bisa dipilih sembarangan. Sebab, tak semua cat water based aman untuk mengecat alat makan dari kayu, finishing furniture indoor yang aman dan tidak menimbulkan bau.
Ada beberapa contoh kegunaan solvent based dan water based dalam bidang tekstil. Untuk yang pertama solvent based digunakan untuk mencetak tekstil yang tidak menyerap air, seperti bahan untuk jas hujan dan payung. Bahan yang dapat digunakan jenis parasut dan nilon. Dalam pemakaiannya memerlukan suatu pengencer untuk mempermudah mencetak. Sedangkan water based digunakan untuk mencetak bahan tekstil yang menyerap air, hampir dapat digunakan untuk semua jenis catton, polyester dan campuran. Dalam pemakaiannya dapat digunakan langsung atau dapat juga ditambahkan suatu fixer untuk mendapatkan hasil yang optimal.
Comments