top of page

Jenis Kayu dan Finishingnya

Pembuatan furniture dari kayu melalui proses yang sangat panjang hingga furniture siap untuk dipakai. Salah satu proses yang sangat berperan penting dalam produksi furniture kayu ialah finishing. Dalam dunia finishing furniture kayu ada berbagai jenis dan produk yang beredar di pasaran. Untuk hasil finishing yang dihasilkan pun cukup berbeda-beda.

Masing-masing bahan dan proses finishing memiliki hasil akhir yang berbeda dan unik. Daripada kita bingung yuk kita simak penjelasan terkait tentang jenis-jenis finishing.

Jenis-jenis bahan yang biasanya dipakai untuk proses finishing kayu, yaitu:

  1. Pernis: Penggunaan pernis dalam finishing sangatlah praktis. Hanya perlu memastikan permukaan kayu yang akan di finishing halus dan rata. Untuk selanjutnya, oleskan pernis pada seluruh permukaan kayu kemudian tunggu hingga kering sempurna.

  2. Pelitur: pelitur berbeda dengan pernis. Pelitur berupa sirlak (shellace) berbentuk kepingan atau serpihak yang dicampurkan dengan alkohol sebelum dioleskaan pada permukaan kayu. DMK01 dan DMK02 adalah pelarut yang paling tepat untuk sirlak. Melarutkan dengan cepat dan hasil kilap.

  3. Teak oil : Penggunaan teak oil sangat cocok buat anda yang ingin mempertahankan keindahan serat kayu karena finishing ini sejenis minyak kayu yang dapat meresap masuk ke dalam pori-pori kayu tanpa membentuk lapisan sehingga dapat mempertahankan serat-serat kayu.

  4. Nirto cellulose (NC) lacquer : penggunaan NC dalam proses finishing membentuk lapisan yang tahan air, namun ada beberapa kelemahanya ialah belum kuat untuk menahan goresan atau benturan. Dalam mengaplikasikan NC dapat dilakukan dengan mengandalkan tekanan udara sehingga bisa disemprot atau dengan kuas. Thinner A dan Thinner A Special adalah pelarut handal untuk NC Lacquer. Cek selengkapnya.

  5. Waterbased lacquer : penggunaan waterbased dalam proses finishing tergolong bahan yang ramah lingkungan karena sebagai campuran hanya membutuhkan tambahan air saja dan minim terpapar bahan kimia ketika terjaid penguapan.

  6. Melamik : penggunaan finishing melamik ini sangat cocok untuk di aplikasikan pada jenis furnitur interior karena memberikan hasil tampilan akhir yang mewah. Finishing dengan melamik membuat permukaan kayu yang dilapisi menjadi sangat halus karena pori-por kayu tertutup. Namun, kelemahan dari finishing ini adalah menimbulkan bau sehingga saat proses mengaplikasikan dibutuhkan ruangan yang terbuka untuk kelancaran sirkulasi udara agar bau finishing tidak bertahan di dalam ruangan.

  7. Natural wax : natural wax dapat menjadi pilihan bagi kalian yang menyukai tampilan alami kayu. Natural wax berbentuk pasta dan cocok digunakan untuk menonjoklakn warna asli kayu. Natural wax tidak mengeluarkan bau yang tajam seperti melamik. Setiap finishing memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing untuk natural wax memiliki kekurangan tidak memberikan perlindungan pada furnitur kayu karena memiliki tingkat kehalusan yang tinggi.

  8. Cat duco : Finishing dengan cat duco dapat meingkatkan pesona kayu saja selain itu menambah kekuatan dan kekokohan kayu. Selain itu cat duco mampu menutupi serat-serat kayu yang timbul kurang sempurna. Cat duco sangat cocok untuk diaplikasikan ke furnitur bernuansa modern, minimalis dan juga furnitur anak-anak. Ada beberapa varian warna yang di tawarkan pada cat duco yang bisa memberikan tampilan mewah secara langsung pada furniture. Thinner A dan Thinner A Special adalah pelarut handal untuk NC Lacquer. Cek selengkapnya.

  9. PU (polyurethane) : penggunaan PU pada proses finishing akan menghasilkan lapisan paling tebal yang dapat melindung permukaan kayu, bahkan testurnya menyerupai plastik. Untuk ketahannya terhadap air dan panas sangat baik, cocok untuk furnitur eksterior. Thinner PU adalah pelarut nomor satu untuk finishing PU. Hasil lambat kering dan mengkilap.

  10. Laminasi High Pressure Laminate (HPL) : Jenis finishing ini sangat popular, karena HPL dalam proses pemasangannya sangat praktis. HPL biasanya dipakau untuk melidungi tubuh kitchen set dan tidak jarang juga digunakan untuk panel dinding, lantai, dan plafon karena HPL menyediakan varian motif yang beragam.

  11. PVC : salah satu jenis finishing yang paling awet. Ketahanan PVC menyaingi kayu solid dan PVC dapat diperoleh dengan harga yang sangat terjangkau. Namun, PVC terbuat dari bahan yang kurang ramah lingkungan dan tidak menampilkan tektur kayu secara alami

  12. Lapisan venner : Penggunaan finishing ini tidak dapat memberikan efek clear finish, tetapi dapat memberikan tampilan furnitur kayu yang alami sebab finishing ini terbuat dari serat-serat kayu asli. Untuk harga yang ditawarkan pun cukup mahal dipasaran dibandingkan dengan finishing yang lainnya.

  13. Tacon : penggunaan finishing tacon sangatlah fleksibel sehingga mudah mengikuti bentuk dan kelengkungan furnitur. Tacon terbuat dari plastik dengan ketebalan yang dimiliki kurang dari 1mm dan tacon memiliki tampilan tekstur yang menyerupai kayu, namun kelemahn dari finishing tacon ini ialah tampak tidak alami dan mudah memudar sehingga mengurangi nilai keindahan estetika.

Itulah beberapa penjelasan terkait bahan finishing. Anda dapat finishing furnitur kayu sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Sekian informasi yang dapat di sampaikan.


Sumber foto: Google.


8 views0 comments
bottom of page